Asal dan Tujuan Hidup Manusia

Asal dan Tujuan Hidup Manusia

Asal dan Tujuan Hidup Manusia - Salah satu ajaran filosofis orang Jawa tentang tujuan hidup manusia terdapat dalam ajaran “sangkan paraning dumadi”. Apa sih sebenarnya Yang dimaksud dengan “sangkan paraning dumadi “ ini adalah asal mula (sangkan) dan tujuan dari akhir (paraning) segala yang ada di dunia (dumadi), termasuk juga manusia di dalamnya. Asal mula dan tujuan akhir dari segala yang ada di dunia ini dipandang sebagai ciptaan atau berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang kelak pada akhirnya akan kembali lagi kepada-Nya.

Pandangan filosofis Jawa tentang “sangkan paraning dumadi” itu dituangkan dalam bentuk tembang macapat  “Dhandhanggula”. Secara tersirat, kehidupan manusia didalam tembang tersebut di ibaratkan dengan ungkapan “manungso urip ono ing donya iku prasasat mung mampir ngombe” yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia adalah "bahwa manusia hidup di dunia ini ibarat hanya singgah untuk minum".

Dalam pandangan orang Jawa, keberadaan manusia di dunia ini dipandang sangat singkat karena hanya singgah sebentar saja dan nantinya akan melanjutkan perjalannya menuju ke alam selanjutnya, yaitu alam kelanggengan. Oleh karenanya dunia tempat manusia ini disebut dengan “alam madya” atau dunia fana. Dari “alam madya” ini manusia kemudian melanjutkan perjalannya menuju ke alam akhir, alam kelanggengan yang disebut dengan “alam wasana”.

Alam kelanggengan atau “alam wasana” ini merupakan tempat berakhirnya tujuan hidup manusia. Namun demikian, alam kelanggengan ini juga merupakan alam dimana manusia berawal mula atau “alam purwa”. Dengan demikian alam kelanggengan ini adalah asal sekaligus tujuan akhir kehidupan manusia. Itulah hakekat dari perkataan kembali ke asal mula.

Karena manusia hidup di “alam madya” ini hanya sebentar, waktunya hanya singkat, dibandingkan dengan di alam kelanggengan yang abadi, sudah sepantasnya kesempatan ini dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Di periode  inilah  manusia ditentukan nasibnya kelak, ditentukan sesuai dengan apa yang telah diperbuat semas hidupnya di alam sementara ini.

Di periode kehidupan yang singkat  ini berlaku hukum “ ngundhuh wohing panggawe”, dimana manusia akan bertanggung jawab sendiri-sendiri atas apa yang telah diperbuatnya di “alam madya” ini. Jika manusia melakukan banyak kebajikan di dalam hidupnya, tentu kelak akan memperoleh tempat yang baik pula  di alam kelanggengan. Sebaliknya, bila berbuat buruk, maka di alam kelanggengan pun manusia akan mendapatkan tempat yang buruk.

Dengan memahami ajaran tentang  asal mula dan tujuan akhir hidupnya, manusia diharapkan akan selalu menumbuh suburkan perilaku-perilaku yang terpuji dan yang mulia. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang terpuji dan mulia, manusia diharapkan akan sampai pada tingkatan hidup yang secara spiritual disebut sebagai “jalma pinilih” atau manusia terpilih.

Sebagai “jalma pinilih”, manusia diharapkan sudah mampu mengatur dirinya sendiri, mampu mengendalikan diri dan mampu menjaga tindakan serta sikapnya tanpa lepas dari kesadaran bahwa dirinya adalah mahkluk ciptaan Tuhan. Tidak hanya itu saja, manusia juga mampu untuk senantiasa menjaga dan memelihara ketentraman serta membawa perdamaian di dunia atau “memayu hayuning bawono”, sebagaimana yang telah Tuhan perintahkan. Tuhan Sang Pencipta, dimana asal mula dan tujuan akhir manusia kelak akan kembali.[Berita Coeg] Baca juga : 11 Kunci Untuk Membangun Kepercayaan
Share artikel ini ya :
+
0 Komentar untuk "Asal dan Tujuan Hidup Manusia"

 
Copyright © 2015 Berita Coeg - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia